Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman Menggunakan Pandawa BPJS Kesehatan untuk Menonaktifkan Keanggotaan

Pandawa bpjs kesehatan


Pengalaman Menggunakan Pandawa BPJS Kesehatan untuk Menonaktifkan Keanggotaan-  Adakah teman-teman yang juga pernah menggunakan Pandawa, layanan online dari BPJS ini?

Ceritanya beberapa waktu lalu, saya minta tolong kepada Paksu untuk pergi ke kantor BPJS di kota Madiun, untuk menonaktifkan salah satu anggota. BPJS bisa dinonaktifkan dengan dua syarat yaitu pindah ke luar negeri atau meninggal dunia. Dan, saat itu memenuhi persyaratan nomer dua, karena ibu mertua meninggal pada bulan November. Waktu itu baru mengurus untuk menonaktifkan kepesertaan pada bulan Januari. 

Berbekal beberapa persyaratan yang dibutuhkan, Paksu berangkat ke kantor BPJS. Saya berpesan supaya berangkat pagi saja, takut antriannya panjang kalau berangkat siang. Tetapi, hanya kurang dari dua jam sudah kembali. Kata Paksu, penonaktifan anggota tidak  bisa dilayani langsung (tatap muka), harus melalui online yaitu melalui Pandawa BPJS Kesehatan. Paksu berkata sambil menyerahkan brosur berisi panduan dan no Pandawa BPJS.

Saya pikir, seperti layanan online lainnya nih. Hanya sekedar mengisi form hingga selesai, kemudian klik kirim dan selesai. Selanjutnya tinggal tunggu hasilnya beberapa hari kemudian. Ternyata layanan ini melalui chat Watshapp, dengan sistem buka tutup. Jadi, kita tidak tahu kapan layanan itu buka dan kapan ditutup. Karena ceritanya panjang, jadi kita, kenalan dulu dengan Pandawa Layanan BPJS ini.

Apa itu Pandawa

Pelayanan Administrasi Melalui WhatsApp (PANDAWA) adalah layanan non tatap muka dari BPJS Kesehatan melalui aplikasi WhatsApp (WA) melalui pesan chat. Sehingga seluruh peserta lebih dimudahkan karena dapat mengakses pelayanan administrasi kapan pun dan di mana pun.

Layanan yang bisa diakses melalui Pandawa

  • Pendaftaran peserta JKN-KIS baru
  • Tambah anggota keluarga
  • Daftar bayi baru lahir
  • Ubah jenis kepesertaaan
  • Ubah data identitas 
  • Ubah data golongan dan gaji
  • Mengubah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (PKTM)
  • Melakukan penonaktifan peserta meninggal 
  • Perbaikan data ganda
  • Pengaktifan kembali JKN-KIS


Saya sendiri mulai menjadi peserta BPJS sejak pertengahan tahun 2014. Tepatnya saat mengandung anak kedua. Waktu itu bidan tempat saya periksa, menyarankan untuk menjadi peserta BPJS untuk berjaga-jaga. Karena, bidan tersebut mengetahui riwayat kehamilan saya yang pertama mengalami hipertensi menjelang kelahiran. Jadi, takutnya kehamilan yang kedua juga seperti itu karena dapat mengarah ke pre-eclampsia.

Pengalaman melahirkan Caesar dengan BPJS, bisa dibaca disini

Kembali ke brosur yang diberikan Paksu, pikir saya waktu itu, enak nih bisa dihubungi kapan saja, seperti hotline services yang 24 jam. Saya kelarin dulu pekerjaan baru nanti menghubungi BPJS. Dan, akhirnya, saya baru menghubungi setelah jam satu siang dan mendapat jawaban dibawah. Beberapa kali dihubungi, tetap jawabannya seperti itu.

Pandawa BPJS Kesehatan


Akhirnya saya inisiatif menghubungi hotline services. Di nomer 1500400. Tetapi,  karena kurang hoki, juga tidak bisa terhubung dengan hotline service. Waktu itu saya menghubungi masih jam kerja. Jadi, mungkin masih sibuk. Niat hati, malamnya mau menghubungi lagi. Dan, ternyata malamnya lupa.

Besok paginya, saya baru menghubungi BPJS kembali sekitar jam 11 pagi. Dua kali menghubungi, akhirnya mendapatkan tanggapan. Tetapi, sewaktu saya masih mengisi form dan belum selesai (belum ada 30 menit), ternyata pintu layanan sudah ditutup kembali. Alhasil, saya tidak bisa submit form dong. Mulai kesal pastinya. Kemudian saya berusaha menghubungi kembali BPJS, tetapi mendapat jawaban mesin katanya sudah full pelayanan. 

Karena berulang kali menghubungi Pandawa BPJS Kesehatan di no bpjs Kesehatan yang tersedia, selalu mendapat jawaban pelayanan sedang penuh. Akhirnya, saya DM akun Twitter BPJS. Mendapat balasan, kalau penonaktifan peserta hanya bisa melalui pendawa. 

Baru sore hari di hari yang kedua, kalau tidak salah selesai jam kerja, saya bisa menghubungi hotline services. Saya jelaskan semua, termasuk masalah tidak bisa menghubungi Pandawa. Pihak hotline menyarankan untuk menghubungi Pandawa pada waktu jam baru buka atau pukul 08.00. Sehingga tidak ada alasan sudah full pelayanan. Dan, besoknya saya hubungi Pandawa, Alhamdulillah bisa tersambung.

Berkas yang perlu disiapkan sebelum menghubungi pendawa untuk menonaktifkan anggota:

Pada waktu menghubungi Pandawa, saya belum mempersiapkan berkas-berkas yang sekira dibutuhkan dalam bentuk file. Masih berupa kertas-kertas. Hal ini tentu saja akan mengulur waktu, karena waktu itu memang belum mengetahui bagaimana langkah-langkahnya. Maklum saja baru pertama kali. Dan, memang benar adanya kalau pengalaman itu adalah guru terbaik. Untuk itu ada baiknya mengumpulkan berkas-berkas yang diperlukan sekaligus me-scan berkas-berkas tersebut sebelum menghubungi Pandawa. 

Berkas-berkas yang dibutuhkan:

1. Foto Selfie Pelapor dengan menunjukkan KTP di samping wajah (Pastikan seluruh wajah terlihat tanpa menggunakan masker / kacamata hitam / topi). Foto selfie dapat dilakukan oleh peserta yang bersangkutan atau keluarga yang ada dalam 1 (satu) Kartu Keluarga.

2. Foto Kartu Keluarga (KK)

3. Foto Kartu Tanda Penduduk (KTP)

4. Nomor handphone (HP) aktif yang dapat dihubungi baik melalui panggilan telepon/seluler maupun pesan whatsapp

5. Foto Kartu Indonesia Sehat (KIS)

6. Foto bukti pembayaran iuran bulan ini

7. Foto Akta/Surat Kematian

8. Harap melakukan konfirmasi kembali melalui Whatsapp jika telah mengirimkan foto persyaratan dengan mengetik SELESAI.


Langkah-langkah Menghubungi Pandawa

  • Hubungi nomer Pandawa di kantor Cabang tempat tinggal
No Pandawa bpjs kesehatan


  • Jika sudah terhubung segera isi form yang diminta untuk diisi. Meski ada waktu 30 menit, tetapi pada kenyataannya waktu itu baru sekitar 15 menit saya mengisi, gform tidak bisa submit.
Pandawa BPJS Kesehatan



  • Ikuti Langkah-langkah selanjutnya berdasarkan panduan.


Tips menghubungi Pandawa

  • Hubungi Pandawa pukul 08.00 atau saat baru buka layanan.
  • Siapkan waktu sekitar 2-3 jam untuk mantengin HP, karena kita harus mengikuti instruksi yang diberikan dalam jangka waktu tertentu. Jika, telat mengikuti instruksi, maka kita harus mengulang dari langkah pertama.
  • Persiapan berkas-berkas yang dibutuhkan, kemudian foto satu persatu. Sehingga saat dibutuhkan, kita tinggal upload saja.
  • Pastikan koneksi internet lancar.

Dibutuhkan kesabaran sewaktu menghubungi Pandawa BPJS ya. Karena kita harus mengikuti langkah-langkah pelayanan yang diarahkan petugas. Setiap selesai menyelesaikan satu langkah, petugas tidak langsung meresponnya. Kita masih harus menunggu, bisa cepat hanya beberapa menit, bisa juga sampai 20 menit. Padahal kalau kita telat merespon, kita harus mengulangi langkahnya dari awal. 

Meskipun membutuhkan waktu yang lumayan lama juga untuk menyelesaikan permasalahan melalui Pandawa, tetapi kita juga masih untung kok. Paling tidak, kita tidak perlu ke luar usng bensin. Saat di rumah pun kita masih bisa melakukan aktivitas yang lain saat menunggu balasan chat dari Pandawa.

Itu tadi cerita singkat tentang pengalaman Menggunakan Pandawa BPJS Kesehatan untuk Menonaktifkan Keanggotaan. Semoga tulisan sederhana ini bisa menjadi pengingat diri saya pribadi. Supaya tidak lupa, jika suatu saat nanti menghubungi kembali Pandawa. Dan, semoga juga tulisan ini bisa membantu teman-teman saat menghubungi Pandawa.


10 komentar untuk "Pengalaman Menggunakan Pandawa BPJS Kesehatan untuk Menonaktifkan Keanggotaan"

  1. Wow, ternyata sudah berubah policy. Tahun lalu saya masih mengantar teman yang ibunya meninggal, msh bisa dg tatap muka. Wah bagus banget informasi untuk PANDAWA. Step by step dan jelas sekali dokumen yang dibutuhkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, BPJS semakin memperbaiki pelayanannya. Lebih irit di waktu dan biaya kalau menggunakan Pandawa, tidak perlu keluar uang bensin. Karena jarak rumah ke Kantor BPJS sekitar 25 km.

      Hapus
  2. Makasih banyak infonya mba Elin, saya baru tahu nih kalo ada beberapa layanan BPJS yang bisa dilakukan via aplikasi WhatsApp. Kebetulan jarak kantor BPJS dekat dari rumah saya tapi informasi ini bermanfaat sekali. Mau saya share ah ke teman2 yang lain. Siapa tahu ada yang membutuhkan. Dan setelah baca pengalaman mba Elin, mudah2an aplikasi Pandawa ini bisa terus ditingkatkan lagi pelayanannya ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba, saya juga baru mengetahui bulan Januari lalu. Saya pikir mekipun ada layanan online tetap bisa diurus langsung. Ternyata hanya bisa melalui Pandawa.
      Semoga layanan Pandawa semakin mudah dan banyak orang yang bisa terbantu dengan layanan ini.

      Hapus
  3. Untungnya tidak harus keluar rumah ya. Tapi memang aplikasi melalui WhatsApp ini terkadang berbeda feel-nya dengan tatap muka atau telp call center. Dan yang paling malas bagi saya itu fotoin berkasnya satu-satu hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Kak, tidak perlu keluar uang bensin. Saya sendiri juga lebih senang melalui layanan call center, karena bisa bertanya dan mendapat penjelasan dari pihak yang bersangkutan langsung. Kalau melalui chat ini, sering tidak sabar nunggu balasannya.

      Hapus
  4. aku pun baru tau nih sistem/layanan Pandawa BPJS Kesehatan ini. Iya yaa, layanannya meskipun online, bisa dibilang agak2 manual yaa, karena ga kaya bayangan awal isi-isi form via web dan lanjut ke tahap-tahap berikutnya kaya pencairan bpjs ketenagakerjaan misalnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, harus sabar karena sistemnya chat dan ada jam kerjanya juga. Sehingga baru di hari ketiga berhasil menyelesaikan urusan setelah mendapat tips dari customers service.

      Hapus
  5. Duh aku jadi ingat harus pindah faskes BPJS dan kemarin sempet WA Pandawa tapi ternyata jam kerja aja kemudian aku lupa follow up sampai skrg XD mema ngga kuncinya harus sabar dan meluangkan waktu ya Mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba hubungi Pandawa jam 08.01, Insya Allah ada responnya. Kalau agak siangan pasti lebih sibuk dan layanan sering sudah full.

      Hapus