Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menulis itu Kebutuhan bukan Beban


Kebutuhan manusia itu bermacam-macam, mulai dari kebutuhan primer, sekunder sampai tersier. Demi untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia berusaha dengan bekerja setiap hari.

Lalu apa hubungan menulis dengan kebutuhan? Saat memposisikan kegiatan menulis sebagai salah satu kebutuhan, maka kita akan berusaha untuk memenuhinya yaitu menulis setiap hari. Seperti aktifitas pekerjaan yang lain. 

Sementara, jika kita menganggap menulis sebagai beban, maka setiap saat kita akan merasa terpaksa untuk menulis, sehingga lama-lama akan merasa down akan aktifitas ini.

Seperti dalam komunitas one day one post. Dari namanya saja kita sudah tahu tentang komunitas menulis yang memposting tulisan setiap hari. Niat awal bergabung dengan komunitas ini memang karena ingin bisa memposting tulisan di blog setiap hari.

Alhamdulillah, kegiatan ini sudah berlangsung hampir 4 bulan. Dengan kekurangan saya di sana-sini. Setiap peserta Odop pasti merasakan jenuh dan bosan. Tapi saya membuat aktifitas menulis sebagai suatu kebutuhan. Sehingga saya sempatkan tiap hari untuk menulis. Jika ada banyak waktu, menulis yang isinya perlu diriset dulu. 
Sementara, jika tidak ada waktu menulis tentang hal-hal sederhana saja.

Yang terpenting bagi saya dalam Odop ini adalah menulis minimal 300 kata, kemudian memostingnya hari itu juga. Karena kalau tidak memposting tulisan, besok tugas menulis akan lebih berat karena harus menulis dua tulisan.

Bagi saya pribadi, bisa memposting tulisan tiap hari di blog itu sebenarnya keuntungan untuk kita pribadi. Yaitu jumlah postingan blog bertambah. Semakin besar pula jumlah pengunjung blog kita karena tulisannya beragam.

Sampai saat ini saya menikmati aktifitas di Odop meski sering SR karena kesibukan. Meski ada beberapa teman yang terpaksa keluar karena tidak bisa memenuhi target menulis maupun tantangan.

Menulis itu butuh  waktu sama seperti aktifitas yang lain. Ibaratnya seperti orang menanam, butuh waktu untuk bisa memetik hasil tanamannya. Menurut para mastah blogger yang sudah berhasil di dunia bloger. Mereka butuh waktu lama tidak hanya  satu atau dua bulan saja, tetapi bertahun-tahun. Jadi,  posisi saya saat ini masih dalam masa tanam. Sehingga, masih jauh perjalanan sampai waktu panen tiba.

Jauh bukan berarti tidak sampai. Jadi, jika saat ini mundur itu sama saja membuang apa yang sudah kita tanam. Yakin dan berusaha terus menulis itu kuncinya. Perubahan akan terjadi seiring dengan waktu.

Keep writing



#kelasnonfiksi
#onedayonepost
#odopbatch5

6 komentar untuk "Menulis itu Kebutuhan bukan Beban"

  1. pagi mbakku, semangat selalu ya mbak, nulis n berbagi inspirasinya.
    sekarang itu nulis itu gaya hidup , sekarang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat sore....Terima kasih. Kalau gaya hidup mungkin itu nulis status ya...:)

      Hapus