Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Analisa Keuntungan Budidaya Jamur Tiram

Foto : baglog Jamur Tiram

Sebelum memulai suatu usaha, sebaiknya diketahui dulu prospek usaha kita beberapa tahun ke depan. Apakah produk yang kita hasilkan nantinya masih dibutuhkan banyak orang ataukah malah ditinggalkan orang.

Tujuan setiap jenis usaha adalah keuntungan dari usaha tersebut. Tidak mungkin orang yang berwirausaha ingin rugi. Oleh karena itu sebelum memulai usaha sebaiknya perlu diketahui terlebih dahulu analisa keuntungan dari jenis usaha yang kita inginkan. Jangan hanya membuka usaha karena ikut-ikutan orang lain yang telah sukses dengan jenis usaha yang akan kita jalankan.

Seperti jenis usaha lain, budidaya Jamur Tiram-pun juga memiliki analisa keuntungan juga. Berikut ini analisa keuntungan dari budidaya Jamur Tiram berdasarkan pengalaman saya.

1. Biaya produksi baglog Jamur Tiram
- Serbuk Kayu/grajen  Rp 550.000/1800 baglog atau Rp 310 perlog(dibulatkan ke atas)
- Plastik Rp 28.000 / 200 baglog atau Rp 140 perbaglog
- Bibit Jamur Tiram Rp 8000/100 atau Rp 80/baglog
- Tenaga kerja Rp 500/baglog
- Bekatul+tepung jagung Rp 150.000/400 baglog atau Rp
- Gas elpiji Rp 20.000/100 baglog atau Rp 200/baglog.
-lain-lain( Cincin, spiritus, karet gelang,dll) Rp 100/baglog

2. Biaya operational
- Biaya pemeliharaan Rp 250/baglog

Total biaya rata-rata yang dibutuh dari mulai proses produksi sampai Jamur siap panen perbaglognya adalah Rp 1.755
Setiap baglog Jamur Tiram mampu berproduksi sekitar 30-40% dari berat baglog. Biasanya ukuran plastik 18x35cm dengan berat baglog sekitar 1,3 kg mampu menghasilkan jamur sekitar 3-4ons.

Dengan harga jual Jamur Tiram perkilo sekitar Rp 10.000 sampai Rp 12.000 setiap baglog jamur menghasilkan uang sekitar Rp 3.000 -Rp 4.000.

Keuntungan yang didapat dari setiap baglog jamur adalah hasil jamur - biaya = Rp 3.000 - Rp 1755
= Rp 1.245

Keuntungan yang didapat di atas bisa diperoleh jika baglog dibuat sendiri. Jika baglog membeli maka keuntungannya hanya tinggal hasil jamur dikurangi harga beli baglognya.

Saat pertama kali memulai usaha tentunya juga masih diperlukan biaya tetap lain, seperti kumbung(kandang jamur) beserta perlengkapan lainnya.

Analisa keuntungan budidaya Jamur tiram tersebut  setiap daerah berbeda-beda, tergantung harga bahan baku dan tenaga kerja. Semakin rendah harga bahan baku dan tenaga kerja, maka keuntungan yang didapat juga semakin besar.

Catatan :
Setiap bentuk usaha apapun selalu ada resikonya. Yaitu untung dan rugi. Usaha kecil, resiko kecil, hasil juga kecil. Semakin besar usaha, semakin besar resiko, semakin besar juga hasilnya.



#D8
#onedayonepost
#ODOPBatch5

4 komentar untuk "Analisa Keuntungan Budidaya Jamur Tiram"

  1. Kata bapak dan ibu saya, seni dari perdagangan adalah ada pada bertahannya, karena setiap permulaan itu pasti ngga mudah, jika masih bisa lanjut berarti bisa dikatakan bahwa usahanya telah sukses.

    BalasHapus
  2. Sukses itu memang butuh proses Dik...:)

    BalasHapus
  3. Masya Allah... makasih pengetahuan dan motivasinya mbak 😍

    BalasHapus