Pilih Sekolah Umum atau Pondok Pesantren? Yuk, kenali sebelum salah pilih
Anak kedua saya tahun ini kelas 5 sekolah dasar. Meskipun untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya masih satu tahun lagi, tetapi saya sudah bertanya rencana dia untuk meneruskan pendidikan. Katanya sih ingin sekolah di SMP tempat kakaknya dulu, padahal sekolah tersebut untuk saat ini berada di luar zonasi daerah saya. Saya berusaha memberi pengertian kepada anak bahwasanya untuk masuk sekolah tersebut sekarang sangat sulit karena peraturan yang berlaku saat ini.
Seperti kita ketahui peraturan penerimaan murid baru hampir setiap tahun selalu berubah. Berbeda dengan masa saya dulu, yang penting nilai bagus bisa bebas pilih sekolah, asalkan tidak masuk ke kota Madiun (untuk sekolah di kota Madiun, anak dari kabupaten perlu surat rekomendasi). Sementara sewaktu anak pertama saya sekolah di luar kecamatan masih cukup mudah, asalkan nilai sejak kelas empat bagus dan lolos ujian masuk, anak bisa sekolah di luar kecamatan. Sedangkan untuk tahun ini untuk bisa sekolah di tempat tersebut perlu sertifikat penunjang untuk bisa masuk melalui jalur prestasi dan itu pun bukan jaminan diterima.
Sementara untuk masuk Madrasah atau MTS, selain anaknya sendiri tidak tertarik, saya pribadi juga kurang merekomendasikan. Sebagaimana kita ketahui kalau sekolah di madrasah, pelajaran agama akan lebih banyak dari sekolah umum. Dan, anak saya kurang menguasai untuk mengikuti pelajaran agama di madrasah. Daripada nantinya ada kesulitan belajar, saya pilih yang aman-aman saja yaitu masuk sekolah umum.
Banyaknya drama pada penerimaan murid baru ini membuat orang tua yang nilai anak-anaknya pas-pasan sedikit kuatir. Termasuk saya tentunya. Sebelum salah pilih lembaga pendidikan, yuk sama-sama kita pelajari sistem pembelajarannya di sekolah umum dan pondok pesantren.
Perbedaan sistem pembelajaran di sekolah umum dan pondok pesantren
1. Metode Pengajaran
Metode pengajaran di pondok pesantren tradisional, para santri belajar langsung kepada kyai atau pengurus pondok. Sementara untuk pondok pesantren modern selain belajar langsung kepada kyai, juga belajar menggunakan media pembelajaran.
Metode pengajaran di sekolah umum menggunakan metode pembelajaran dengan bantuan media pembelajaran.
2. Kurikulum Pendidikan
Kurikulum pondok pesantren lebih menekankan pada pendidikan agama islam, seperti Fiqih, Hadits, Tafsir dan bahasa Arab. Namun, sekarang ini sudah banyak pondok pesantren yang memasukkan pelajaran umum ke kurikulum pendidikan di pesantren. Sementara kurikulum pendidikan di sekolah umum mengikuti kurikulum yang ditetapkan pemerintah, meskipun hampir setiap tahun berganti kurikulumnya. Kurikulum nasional biasanya mencakup pelajaran bahasa Indonesia, matematika, sains, sejaran dan lain sebagainya.
3. Tujuan Pendidikan
Pondok Pesantren mencetak generasi yang pintar ilmu agama dan diharapkan bisa memimpin masyarakat. Sementara itu sekolah umum lebih berfokus pada pengembangan akademik dan keterampilan untuk memasuki dunia kerja setelah lulus.
4. Kedisiplinan dan aturan
Pondok pesantren biasanya menerapkan disiplin dan aturan yang ketat dalam kehidupan santri termasuk ibadah, berpakaian, adab, sopan santun dan aturan lainnya. Sementara di sekolah umum juga menerapkan disiplin, biasanya hanya selama jam sekolah dan tidak seketat di pondok pesantren.
5. Kegiatan ekstrakurikuler
Di Pondok pesantren selain fokus pada pendidikan agama biasanya ada banyak kegiatan ekstrakurikuler, seperti kaligrafi, keseniaan tradisional, olahraga, seni islami dan kegiatan lainnya. Sementara itu di sekolah umum biasanya terdapat kegiatan ekstrakurikuler olahraga, seni, klub sains dan teknologi dan ekstra lainnya.
6. Waktu belajar
Pondok pesantren biasanya mewajibkan santrinya untuk mondok atau menginap di pesantren. Meskipun ada beberapa pesantren yang mengizinkan Santrinya untuk tidak menginap di pondok, biasanya disebut santri kalong. Santri yang tinggal di asrama harus mengikuti semua jadwal pelajaran yang ketat saat di pondok, mulai dari pagi sampai malam. Sementara untuk sekolah umum, para siswa belajar pada saat jam belajar saja,biasanya dari pagi sampai sore, setelahnya bisa pulang ke rumah masing-masing.
Perbedaan sistem pendidikan antara pondok pesantren dan sekolah umum diatas menunjukan keragaman sistem pendidikan di Indonesia. Ini bisa menjadi pilihan bagi orang tua untuk memilih lembaga pendidikan sesuai dengan keinginannya dan anak. Namun, perlu diingat bahwa lembaga pendidikan bukan satu-satunya tempat untuk mendidik anak. Keluarga tetap merupakan tempat pendidikan yang utama bagi seorang anak.
Bagi orang tua yang ingin memasukan anaknya ke pondok pesantren bisa mampir ke Teh Okti blogger Cianjur. Ada cerita pengalaman putra Teh Okti yang mondok di Gontor tentang suasana idul Adha di kampung yang sulit air.
Posting Komentar untuk "Pilih Sekolah Umum atau Pondok Pesantren? Yuk, kenali sebelum salah pilih"
Terima kasih sudah berkunjung. Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar. Insya Allah saya akan berkunjung balik. Bila berkenan bisa saling follow aku media sosial saya yang lain.