Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Novel Satu Kisah yang Tak Terucap karya Guntur Alam

"Jika aku berbagi rahasia paling rahasia, bisakah kau memastikan hatimu akan tetap milikku?"

Satu Kisah yang Tak Terucap karya Guntur Alam

Menceritakan masalah terhadap orang lain, memang bisa meringankan beban kita. Tapi, tidak semua masalah bisa diceritakan kepada orang lain. Itu juga yang dialami Ratna, tokoh utama dalam novel Satu Kisah yang tak terucap.

Sudah cukup lama saya tidak mengulas tentang buku ya, ya memang cukup memprihatikan kok jadwal memabaca buku saya saat ini. Padahal kalau ada niat satu sampai dua hari buku dengan tebal sekitar 300 halaman sudah selesai dibaca. Tapi, ya itu kebanyakan nanti dulu saja.

Kali ini saya akan mengulas tentang buku karya Guntur Alam, terus terang buku ini buku pertama yang saja baca karya penulis ini. Jadi, nggak perlu berlama-lama, lanjut membaca sampai bawah ya...

Tentang Novel Satu Kisah yang Tak Terucap

Judul : Satu Kisah yang Tak Terucap

Pengarang : Guntur Alam

Editor : Idha Umamah

Penerbit : GagasMedia

Halaman : 241

ISBN : (10) 979-780-855-6

Sinopsis Satu Kisah yang tak Terucap

Tahun ini usia Ratna memasuki 30 tahun. Usia di mana teman-teman seusianya sudah memiliki 2 anak. Sementara Ratna sampai saat itu belum ada rencana menikah. Bagaimana mau menikah kalau teman lelaki yang dekat saja tidak ada.

Hal itu pula yang membuat ibu Ratna menerima rencana Oma Liem, tetangga depan rumah yang sudah keluarga Ratna anggap seperti saudara untuk dijodohkan Ratna dengan Lee cucunya. Ratna juga bekerja sebagai manajer Oma Liem yang bertugas mengurusi toko empek-empek yang memiliki 5 cabang.

Lee dulu lahir dan tinggal di rumah Oma Liem bersama orang tua dan kedua adiknya. Keluarga Oma Liem dan Kakek Ratna semenjak dulu sudah akrab, bahkan mereka berencana menjodohkan anak-anak mereka jika lahir nanti. Namun, pada kenyataannya anak mereka sama-sama laki-laki. Pada saat Lee berusia 16 tahun, ayah dan ibu Lee memutuskan merantau ke Jakarta dan meninggalkan Oma Liem di Palembang.

Ratna dan Lee dulu merupakan teman akrab, mereka seperti kakak dan adik, kemana-mana mereka selalu berdua. Kepergian Lee ke Jakarta untuk mengikuti orang tuanya telah menghancurkan hati Ratna. Dan semenjak itu pula mereka tidak pernah berkirim kabar apalagi bertemu. Hingga sekarang, tiba-tiba mereka dipertemukan kembali karena perjodohan.

Usia Lee pada saat itu 31 tahun, lebih tua satu tahun dari Ratna. Semenjak putus dengan pacarnya 3 tahun lalu, Lee juga tidak dekat dengan perempuan lagi. Untuk itu orang tua Lee pun setuju dengan rencana Oma Liem untuk menjodohkan Lee dengan Ratna.

Ada kepercayaan di keluarga Ratna dan Lee kalau seorang seorang adik tidak boleh menikah dulu sebelum kakaknya menikah. Karena menurut kepercayaan mereka, jodoh dan rejeki kakak akan sulit jika adik menikah terlebih dahulu.

15 tahun tidak berkabar dan bertemu membuat pertemuan Ratna dan Lee canggung. Mereka terlihat berbeda satu sama lain. Banyak cerita dan kejadian yang sudah mereka lalui masing-masing. Hal ini membuat mereka canggung satu sama lain. Sikap Ratna berubah ketus kepada Lee, meskipun di dalam hati sebanarnya tidak ingin melakukan hal itu. Tapi, dia takut, Lee terpaksa menerima rencana perjodohan tersebut.

Pada saat bersamaan hadir sosok Samuel teman Ratna di masa sekolah. Dari dulu Samuel menyimpan rasa terhadap Ratna, namun tidak berani mengungkapnya. Dan, kebetulan sampai saat itu dia juga belum menikah. Hal ini membuat Ratna semakin bingung antara Lee atau Samuel, dimana mereka mempunyai kelebihan sendiri-sendiri.

Ratna memcoba menghidar dari Lee supaya rencana perjodohan tersebut gagal, meskipun jauh di dalam hati Ratna sebenarnya dia juga masih menyimpan rasa untuk lelaki tersebut. Kepergiaan Lee selepas lulus SMA tersebut telah membuat Ratna membenci lelaki itu. 

Ya, Ratna terbiasa dijaga Lee setiap saat, kemudian Lee pergi begitu saja meninggalkan Ratna seorang diri. Alasan Ratna begitu membenci Lee karena seandainya saja Lee tidak pernah pergi dari sisinya, tentu tidak pernah ada kisah tragis yang dia sembunyikan dan terus menghantuinya sampai saat ini.

"Ratna menghirup nafas dalam-dalam. Dia tahu, sejauh apa pun dia pergi, cinta akan membuatnya kembali. Namun  cinta seperti apa yang bisa menerima pasangannya apa adanya. Kekurangan, kelebihan, termasuk sisi gelap masa lalunya. Konsep agung itu hanya ada dalam roman picisan. Tak ada di dunia nyapa. Kenyataan terlalu menakutkan dan menyakitkan."

~halaman-100~

Novel Satu Kisah yang Tak Terucap karya Guntur Alam

 

Kelebihan buku Satu Kisah yang Tak Terucap 

1. Sejauh apa pun kita pergi, jika berjodoh pasti akan dipertemukan kembali. 

Jodoh itu memang misteri bagi kita. Terkadang kita sudah pergi merantau jauh melewati lautan bahkan hingga ke manca negara, belum juga bertemu jodoh. Ternyata saat bertemu jodoh, orangnya cukup dekat dengan kita, bisa tetangga, teman atau saudara jauh. Karena memang Jodoh kita itu sudah ditetapkan Allah, seperti kisah Ratna dan Lee dalam buku ini.

2. Dapat melihat kebudayaan etnis Cina saat perayaan imlek atau tahun baru Cina. Seperti Cap Go Meh yang diperingati setiap tanggal 15 tahun baru imlek, perayaan kue bulan dan kebudayaan cina lainnya.

3. Mengetahui tentang adanya kampung Kapitan yaitu kampung dan pasar yang memperdagangkan segala hal yang berkaitan dengan budaya Cina.

"Kampung Kapitan yang berada di Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan seberang Ulu 1. Nuansa abad XVI dan XVII langsung menyergap ketika mereka masuk wilayah perkampungan Tionghoa ini. Ornamen-ornamaen khas negeri tirai bambu menyambut, juga arsitektur rumah-rumah panggung yang kukuh seakan menantang zaman."

~halaman 88~

Saya senang kalau membaca buku seperti ini yang selalu disisipi tentang kondisi suatu daerah. Jadi, pembaca seolah membayangkan kondisi daerah tersebut meskipun belum pernah mengunjunginya. 

4. Mengetahui cerita legenda tentang Pangeran Tan Bun An dari Cina dengan Putri Siti Fatimah. Di mana kisah mereka berakhi begitu tragis.

Pada masa dulu kala, Sultan Palembang memiki seorang puteri yang sangat terkenal kecantikannya. Karena kecantikannya tersebut begitu tersohor hingga ke berbagai daerah yang membuat pangeran dari berbagau daerah berdatangan untuk melamar. 

Hingga datanglah Pangeran Tan Bun An dari Tiongkok yang berniat berdagang sekaligus ingin bertemu sang puteri. Pada akhirnya mereka bertemu dan saling jatuh cinta. Namun, Sultan mengajukan syarat jika ingin menikahi puterinya. Syaratnya sebenarnya di penuhi oleh raja Tiongkok, namun karena kesalahan sang Pangeran, persyaratan tersebut dibuang ke sungai Musi. Demi mencari persyaratan pernikahan tersebut sang pangeran terjun ke sungai, namun tak pernah muncul kembali. Yang kemudian disusul oleh Putri Siti Fatimah yang terjun untuk menyusul kekasihnya.

Cerita ini cukup melegenda di daerah Palembang karena perwujudan cinta mereka ada di Pulau Kemaro. Namun, saya baru mengetahui legenda ini melalui novel karya Guntur Alam ini.

Nah,itu tadi sedikit ulasan singkat tentang Novel Satu Kisah yang tak Terungkap karya Guntur Alam, semoga bermanfaat bagi teman-teman yang sedang mencari rekomendasi untuk buku bacaaan.

Have a wonderful day all 😊





6 komentar untuk "Novel Satu Kisah yang Tak Terucap karya Guntur Alam"

  1. Nggak kuat kayaknya aku bacanya. Dari paragraf pertama aja sudah dijelaskan bahwa umur 30 tahun tapi belum ada jodohnya. Nggak kuat kayaknya aku baca novelnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Laaah Bang Zen malah curhat di sini 😂😂
      Sepertinya bukunya bagus, jadi penasaran akhirnya Ratna menikah sama siapa.

      Hapus
    2. Bang Zen ini hanya baca captionny saja sudah tidak kuat apalagi kalau baca. Don't judge book by the cover katanya 😆

      Hapus
  2. Wah... Reviewnya menarik bgt mba. Jd penasaran, apakah Ratna dan Lee akhirnya bersama?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak biar penasaran, bukunya ringan untuk teman baca, juga tidak terlalu tebal. Jadi dua hari sudah selesai.

      Hapus
  3. wah menarik ya ceritanya, saya suka cerita roman seperti ini, apalagi jika latarnya sejarah atau legenda

    BalasHapus