Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ngeblog dari Iseng hingga Berniat untuk Fulltime Blogger

Ngeblog dari Iseng hingga Berniat untuk Fulltime Blogger
Foto: pixabay

Kegiatan ngeblog saya pada awalnya hanya sekedar coba-coba saja. Penasaran dengan apa sih blog itu? Hingga semakin bertambahnya pertemanan di sosial media, di mana kebanyakan friendlist saya adalah penulis. Dari Situ, saya semakin penasaran dengan blog. Apalagi ada iming-iming cuan di belakangnya.

Untuk menambah skill menulis dan ngeblog, saya bergabung dengan beberapa group baik di whatsapp maupun sosial media. Dari sana, selain ilmu blog yang bertambah, saya juga mengetahui bawasannya peluang blog itu masih cukup luas. 

Tentunya bukan semata-mata karena uang, jika sampai saat ini saya masih ngeblog. Meskipun jujur saya akui, kalau semangat ngeblog saya masih turun naik. Sehingga, terkadang lebih dari seminggu bahkan bulanan tidak ada postingan baru di blog. Namun, berkat berkumpul dengan teman-teman yang mempunyai circle sama, semangat untuk ngeblog tumbuh kembali. 

Kamu Ngeblog?

Sampai saat ini belum ada yang bertanya detail tentang ngeblog itu bagaimana atau hal-hal lain tentang blog dari teman dekat atau pun saudara. Mereka mungkin hanya menerka apa yang saya kerjakan karena postingan saya di Facebook berisi tentang postingan blog.

Kemudian beberapa waktu lalu bertemu teman yang lama tidak berjumpa. Biasalah saling bertanya kabar, tentang keluarga dan tentu saja aktivitas yang sedang ditekuni saat ini.

Saya hanya bilang kalau disela kesibukan sehari-hari menyempatkan untuk menulis di blog. Dan dia pun tidak melanjutkan bertanya tentang apa itu blog atau mungkin dia memang tidak tahu apa blog itu. Jadi, dia bingung mau bertanya tentang apa.

Ada lagi teman yang berkata, katanya saya kreatif karena melihat postingan saya di media sosial yang terkadang berisi tulisan di blog atau tulisan kerja sama dengam brand. Saya hanya menjelaskan, kalau saya pun masih dalam tahap belajar.

Sementara sebagian besar saudara dan teman-teman yang bukan penulis kurang paham tentang apa yang saya tulis di blog. Karena mereka tidak bertanya, maka saya pun tidak berusaha menjelaskan apa itu blog. Karena menjelaskan sesuatu pada orang yang tidak tahu sama sekali itu menguji kesabaran lho. Jadi, mending diam. Jika, mereka bertanya baru kita jelaskan yang secara sederhana saja.

Masihkah Blogger tetap Eksis di tengah maraknya video pendek

Pernah saya ikut webinar, tetapi lupa siapa pembicaranya. Waktu itu ada yang bertanya apakah ngeblog masih bisa tetap eksis di tengah maraknya video pendek saat ini.

Pemateri menjawab bawasannya blog yang sudah Top Level Domain (TLD) itu sudah miliki kita pribadi. Sementara akun kita sosial media, seperti di tiktok, instagram, facebook dan aplikasi video lain itu hanya sekedar numpang, sekali akun kita kena pelanggaran atau di banned, apa yang sudah kita upload akan hilang. Berbeda dengan blog, selama domain kita aktif,  blog tetap miliki kita.

Ada juga seorang teman blogger yang merasa lebih mudah mencari informasi melalui blog atau tulisan daripada melalui video. Misalnya seperti mencari informasi tentang tutorial lebih mudah belajar melalui foto yang diunggah. Daripada melalui video, karena jika melalui video, kita perlu menhentikan video sesaat untuk melihat tutorialnya, lalu memutar ulang kembali videonya. Belum lagi kalau pas putar ulang tidak pas, harus nunggu lama. Dan hal ini harus dilakukan berulang kali, terkadang ini membuat sebagian orang kesal dan tidak sabar melalukannya.

Berniat menjadi Full-time Blogger

Masih banyaknya peluang Blogger untuk bisa tetap eksis tersebut membuat saya tertarik untuk menjadi full time blogger. Tetapi hal itu masih saja menjadi tarik ulur hingga saat ini. Karena memang itu butuh persiapan. 

Ada beberapa alasan yang membuat saya ingin menjadi fulltime blogger:

1. Tidak mengenal usia

Jangan jadikan usia alasan untuk berkarya. Ini memang benar, tetapi mau tidak mau untuk bekerja di sector formal, usia tetap diperhitungkan. Oleh karena itu saya memilih profesi blogger, karena profesi ini bisa dikerjakan siapa pun tanpa batasan umur. 

2. Bisa dilakukan di mana saja

Ngeblog bisa dilakukan dimana saja, tidak harus memakai laptop, pakai handphone pun bisa. Hampir 80% saya ngeblog menggunakan Hp, karena flexible bisa nulis di mana saja. Di dapur oke, di kafe OK juga. Bahkan saat naik kendaraan umum, kita juga bisa menulis.

3. Ada imbalan cuan yang lumayan jika ditekuni.

Cuan selalu menjadi penyemangat siapa pun, tentu termasuk saya. Dan dari ngeblog, kita bisa mendapatkan cuan. Tentunya untuk mendapat imbalan dari blog, kita perlu bekerja keras mengurus blog, supaya blog kita banyak dilirik banyak brand.

4. Catatan sejarah

Setiap orang meninggal meninggalkan nama. Dengan blog, saya ingin orang tetap bisa membaca tulisan saya, meskipun saya sudah tidak ada. 

Untuk itu saya berusaha menulis yang terbaik untuk blog saya, biar kelak orang lain bisa melihat, oh dulu dia nulis ini, nulis itu.

Memang langkah saya di blog belum seberapa yang dari awalnya ngeblog dari iseng hingga berniat untuk menjadi fulltime blogger butuh waktu yang panjang.








Posting Komentar untuk "Ngeblog dari Iseng hingga Berniat untuk Fulltime Blogger"