Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Arti, Sejarah dan Makna Idul Fitri yang Perlu kita Ketahui

Arti, sejarah dan makna idul fitri


Arti, Sejarah dan Makna Idul Fitri yang Perlu kita Ketahui. Setelah satu bulan menjalankan ibadah puasa ramadan. Kini tiba saatny umat muslim bersuka ria karena hari Raya Idul Fitri telah tiba.

Kemeriahan Idul Fitri terasa di mana-mana. Di jalananan pada di adakan takbir keliling, di masjid orang yang sholat ied juga tampak membludak. Di setiap rumah di sediakan berbagai makanan untuk menjamu para tamu yang datang. Momen untuk bersilahturahmi dan bermaafan selalu ditunggu kedatangannya oleh umat muslim.

Makna idul fitri tak hanya kebali ke fitrah saja. Tetapi  juga sebagai bentuk perwujudan rasa syukur manusia kepada Allah SWT atas kemenangan mampu menjalankan ibadah puasa selama satu bulan. Penting bagi kita untuk memahami arti, sejarah dan makna idul fitri, sehingga kita bersyukur atas segala apa yang kita miliki.

Arti Idul Fitri 

Idul Fitri berasal dari dua kata yaitu "id" dan "al-fitri". Id secara bahasa berasal dari kata aada-ya'uudu, yang artinya kembali. Hari raya disebut id karena hari raya terjadi secara berulang-ulang yang dimeriahkan setiap tahun, pada waktu yang sama. Tetapi, ada juga yang menyatakan kalau kata id merupakan turunan dari Al-Adah, yang artinya kebiasaan. Hal ini karena kaum muslimin menjadikan kegiatan ini menyatu dengan kebiasan dan adat istiadat setempat.

Kata Fitri memiliki dua makna yang berbeda menurt beberapa pendapat. Kata fitri bisa berati "berbuka puasa" dan "suci". Sementara itu kata Fitri berdasarkan akar kata 'fathoro-yafthiru berarti suci, bersih dari segala dosa, kesalahan, kejelekan dan keburukkan.

Idul Fitri atau Lebaran adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada 1 Syawal pada penanggalan Hijriah. Di mana sesama umat muslim saling bersalam-salaman dan bermaaf-maafan dengan keluarga dan tetangga setelah melaksanakan Sholat Ied.

Sementara arti Lebaran dalam Islam yaitu sesudah/setelah melakukan kewajiban berpuasa dalam bulan Ramadan.

Penentuan tanggal 1 Syawal didasarkan pada peredaran bulan. Sehingga untuk menentukan hari pertama puasa dan Idul Fitri setiap tahun berbeda-beda waktunya. Biasanya satu hari sebelum hari pertama puasa atau Idul Fitri akan diadakan Hilal atau melihat posisi bulan. Apakah hari itu sudah terlihat bulan baru atau belum. Hal inilah yang menyebabkan perayaan Idul Fitri berbeda hari atau tidak bersamaan.


Sejarah Hari Raya Idul Fitri

Hari raya Idul Fitri sudah ada semenjak jaman Nabi Muhammad SAW. Di lansir dari berbagai sumber, hari raya Idul fitri dimulai pada tahun kedua Hijriah yaitu pada waktu kaum muslimin memperoleh kemenangan pada perang Badar. Perang Badar sendiri terjadi pada tanggal 17 Ramadan. Di mana waktu itu kaum Jahiliyah membawa 1000 pasukan, sementara Nabi Muhammad hanya membawa 300 pasukan. Namun, karena kuasa Allah SWT, kaum muslimin bisa meraih kemanangan.

Sehingga waktu itu umat muslim merayakan dua kemenangan sekaligus yaitu perayaan atas kemenangan perang badar dan perayaan atas berhasilnya berpuasa selama satu bulan.

Sebelum Islam datang, kaum Arab Jahiliyah memiliki dua hari raya yaitu Nairuz dan Mahrajan yang dirayakan sangat meriah dengan berpesta pora dan minum-minuman keras.

Kemudian setelah Islam datang, Allah mengganti kedua peringgatan itu menjadi ekspresi kebahagian yang jauh dari dari kandungan dosa.

Rosullullah bersabda:

"Dari Anas bin Malik, Rosulullah bersabda, kaum jahiliyah dalam setiap tahunnya memiliki dua hari yang digunakan untuk bermain, ketika Nabi Muhammad SAW datang ke Madinah, Rosulullah bersabda: kalian memiliki dua hari raya yang biasa digunakan bermain,sesungguhnya Allah telah mengganti dua hari itu dengan hari yang lebih baik yaitu Idul Fitri dan Idul Adha." (HR. Abu Dawud & an-Nasa'i)

Arti, sejarah dan makna Hari raya idul fitri




Makna Idul Fitri

1. Kembali Menjadi Suci

Selama satu bulan kita berpuasa, kita telah berlatih untuk menahan segala hawa nafsu. Sehingga saat tiba hari raya Idul Fitri, kita diharapkan menjadi pribadi yang kembali suci, bersih secara jiwa dan raga.

Saat hari raya Idul Fitri umat muslim saling bermaaf-maafan mulai dari orang tua, pasangan, anak, saudara, tetangga, teman dan saudara muslim lainnya. Permohonan maaf bisa dilakukan kapan saja, tetapi saling bermaafan pada saat Idul Fitri akan memberikan makna yang spesial.

Dengan kita saling bermaafan saat Idul Fitri kita bisa membersihan hati dari segala dendam dan perasaan pahit lainnya. Diharapkan kita dan orang-orang disekitar kita bisa menjalani kehidupan lebih ringan tanpa ada dendam lagi.

2. Sebagai ungkapan Syukur

Lebaran Idul Fitri selalu disambut dengan suka ria oleh umat muslim. Karena hari raya ini mempunyai makna tersendiri bagi setiap pribadi.

Selama satu bulan kita berpuasa, kita menahan lapar, haus, emosi dan segala hawa nafsu lainnya. Tanpa kita sadari hal tersebut telah membawa perubahan tersendiri dalam hidup kita.

Datangnya lebaran, membuat kita lebih bersyukur dengan segala hal yang kita miliki. Bawasannya masih banyak saudara kita yang nasibnya kurang beruntung. Hal ini bisa memancing kepedulian atau empati terhadap orang lain.

3. Melebur Dosa

Salah satu makna Idul Fitri adalah meleburkan dosa. Kata lebur sendiri berasal dari istilah lebaran.

Lebaran berasal dari istilah jawa yaitu lebar-lebur,luber-labur. Lebar artinya seseorang yang bisa terlepas dari kemaksiatan. Lebur berarti lebur dari dosa. Luber artinya luber/banyak pahala, luber dari rahmat Allah SWT, luber keberkahan. Sementara labur berarti artinya bersih dan putih(suci).

Hidangan khusus lebaran yaitu ketupat juga memiliki makna yaitu ngaku lepat atau mengakui kesalahan. Sementara bentuk segi empat ketupat juga memiliki makna kiblat papat lima pancer yang berarti empat arah mata angin dan satu pusat yaitu jalan hidup manusia di mana pusatnya adalah Allah SWT. 

4. Hari Kemenangan

Kita bisa merasakan kemenangan apabila kita sudah berjuang dan berhasil mendapatkan sesuatu. Untuk memperoleh kemenangan tersebut dibutuhkan pengorbanan dan usaha yang perlu kita lakukan. Begitu juga dengan Hari Raya Idul Fitri, untuk merasakan kemenangannya, kita perlu berpuasa selama satu bulan. Maka, tak heran ada yang berkata kalau yang tidak berpuasa, tidak boleh ikut lebaran.

Idul fitri jika dilihat dari arti katanya bisa disimpulkan sebagai hari raya kemenangan di mana umat muslim merayakan dengan kembali "buka puasa" atau makan. Oleh karena itu salah satu sunnah sebelum melakukan sholat idul fitri adalah makan atau minum walaupun sedikit. Hal ini sebagai pertanda bahwa hari raya idul fitri 1 Syawal adalah waktunya berbuka dan haram untuk berpuasa.


Sebagai manusia biasa tentunya kita pernah berbuat salah dan khilaf, maka dengan tibanya hari raya idul fitri saatnya kita menyadari kesalahan dan berusaha kembali ke fitrah dengan cara  memperbaiki hubungan dengan sesama secara baik.

Selain itu momentum Hari raya Idul Fitri adalah momentum terbaik untuk menyempurnakan hubungan vertikal dengan Allah (hablun minallah) dan secara horizontal dengan sesama manusia (hablun minnannas)

Itu tadi arti, sejarah dan makna Idul Fitri yang perlu kita ketahui. Semoga momen ini menjadikan kita semua kembali menjadi manusia yang suci. Akhir kata mohon maaf lahir dan batin atas segala khilat dan salah, baik yang disengaja maupun tidak.

Posting Komentar untuk "Arti, Sejarah dan Makna Idul Fitri yang Perlu kita Ketahui"