Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibalas Tuntas Karya Eka Kurniawan

Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas


Hai teman-teman...mungkin lagi butuh referensi buku bacaan. Coba baca buku Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas karya Eka Kurniawan. Dijamin penasaran dengan ceritanya hingga tidak rela untuk segera dituntaskan, sama seperti judulnya.

Buku ini merupakan salah satu buku yang menarik banyak perhatian, baik publik maupun dari pemerhati sastra. Seperti yang kita ketahui Eka Kurniawan dalam memilih judul, tema maupun cara bercerita mempunyai keunikan sendiri. Semau sendiri, kasar dan vulgar. Namun, itulah daya tarik penulis ini. 

Buku Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas merupakan buku kedua hasil karya penulis kelahiran Tasikmalaya ini. Buku ini telah dicetak berulang kali, bahkan sudah difilmkan dan filmnya pun sukses seperti bukunya. Karya lain penulis ini adalah Cantik itu luka, Lelaki harimau, Corat-coret di  Toilet dan buku lainnya.


Sekilas tentang buku

Judul buku: Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas 

Pengarang: Eka Kurniawan

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun pertama terbit: 2014

Tebal: 243 halaman

ISBN: 978-602-03-0393-2


Sinopsis buku Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Tokoh utama novel ini adalah Ajo Kawir, seorang remaja yang sedang memasuki masa puber yang senang mencari sesuatu yang menantang. Latar belakang novel di era  80-90 an dimana belum ada alat komunikasi digital.

Bersama temannya si Tokek, Ajo Kawir sering berpetualang dengan melakukan hal-hal yang menantang. Salah satunya adalah mengintip orang yang sedang berhubungan badan. Naasnya sewaktu mengintip dua orang polisi yang sedang memperkosa perempuan gila yang bernama Rona Merah, mereka kepergok polisi tersebut. Si Tokek berhasil kabur. Sementara Ajo Kawir dipaksa melihat perkosaan itu. Bahkan, dibawah ancaman pistol  Dia dipaksa berhubungan dengan Rona Merah. Tetapi, burungnya tertidur pulas dan tidak bisa berdiri.

Semenjak kejadian tersebut burung Ajo Kawir tidak bisa berdiri lagi. Segala cara sudah diupayakannya untuk membuat burungnya bisa berdiri lagi. Karena trauma dengan keadaan burungnya yang tidak mau berdiri ini membuat Ajo Kawir menjadi berandal yang sudah kehilangan rasa takut terhadap apa pun. Termasuk tidak takut mati. Sehingga, dari satu perkelahian ke perkelahian lain dilakukan. Banyak orang mengganggap hidup mereka hanya kesia-sian belaka.

"Tuhan bilang, tak ada yang sia-sia di dunia ini,"

_hal 5


Hingga akhirnya Ajo Kawir bertemu dengan Iteung, seorang perempuan yang pintar silat. Mereka bertemu dalam sebuah perkelahian karena misi masing-masing pihak. Tetapi, akhirnya mereka saling jatuh cinta. Pada awalnya Ajo Kawir menolak Iteung untuk menjadi pacarnya, karena menyadari kondisi burungnya.

Enggak bisa. Aku enggak bisa jadi kekasihmu. Kamu seperti cahaya dan aku gelap gulita, sesuatu yang enggak kamu mengerti

-Hal. 59-60-


Tetapi, akhirnya Ajo Kawir mau menerima Iteung sebagai kekasihnya. Iteung sendiri semasa kecil pernah mengalami pelecehan sex  yang dilakukan oleh gurunya.

Pada akhirnya pasangan tersebut menikah, karena Iteung mau menerima keadaan burung Ajo Kawir. Namun, pernikahan mereka ternyata tidak mudah.  Hingga akhirnya Iteung hamil. Tentu saja bukan anak Ajo Kawir.

Mengetahui Iteung hamil dengan orang lain, Ajo Kawir marah dan melampiaskan dengan membunuh orang. Dia kemudian dipenjara. Di sanalah Ajo Kawir mulai menerima kenyataan kalau burungnya mungkin akan tidur selamanya.

Setelah keluar dari penjara, Ajo Kawir memilih membeli truk dan menjadi menjadi supir lintas Jawa-Sumatera. Sikapnya berbanding terbalik dengan sebelum di penjara. Dia selalu menghindari pertikaian dengan rekan-rekannya.

Saat menjadi supir truk itulah Ajo Kawir bertemu dengan Jelita, perempuan yang nama dan wajahnya berbanding terbalik.  Perempuan inilah yang akhirnya menemani Ajo Kawir dalam perjalanan. Hingga pada akhirnya Dia memilih pulang untuk menemui anaknya.

Akankah burung Ajo Kawir bisa berdiri lagi? Kepada siapa akhirnya dia bersanding, apakah kembali ke Iteung ataukah menerima Jelita? Cari Jawabannya dengan membaca bukunya.


Kelebihan novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas 

Meskipun bahasa yang digunakan kasar dan vulgar, namun Eka Kurniawan bisa meramunya dengan indah. Sehingga, kita tidak pernah bosan untuk membaca dari awal hingga akhir cerita.

Setting yang digunakan adalah kehidupan orang kalangan menengah ke bawah. Tidak, ada yang ditutupi. Seperti kata-kata yang kasar di warung kopi, obrolan para supir membuat novel ini semakin menarik untuk dibaca.

Dari novel ini kita bisa melihat perjuangan bagaimana perjuangan sopir demi kelurga di rumah dan demi menjaga muatannya tetap aman sampai tujuan.

Kata-kata satir untuk menyindir orang kaya dan para pejabat juga menjadi salah satu ciri khas dari Eka Kurniawan. 

Meskipun bahasa yang digunakan kasar dan tidak bisa dibaca segala umur, tetapi novel ini tetap bagus. Saat membacanya saya seolah dibawa di mana setting novel berada. Ikut tegang saat kernet Ajo Kawir bertarung dengan rekan sesama sopir. Tetapi, juga bisa membuat kita tersenyum dengan dialog yang ada di buku ini.

Ending yang terduga menambah nilai plus dari buku ini. Eka Kurniawan membuat akhir cerita yang baik, meskipun perjalanan hidup Ajo Kawir penuh dengan kekerasan.


Kekurangan Novel Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas 

Karena bahasanya yang norak dan kasar novel ini tidak bisa dibaca segala usia. Di cover buku bagian belakang sudah diberi tanda 21+.

 Sehingga novel ini hendaknya dibaca oleh orang-orang yang bisa membedakan mana baik dan buruknya dari novel ini. Dibutuhkan kedewasaan saat membaca buku ini, sehingga bisa menerima isi buku sebagai sebuah karya.



Hikmah yang bisa diambil

Membaca sebuah buku bukan hanya sekedar untuk mengisi waktu saja, tetapi banyak hal yang bisa kita petik hikmahnya. Begitu juga dengan buku Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas ini, meskipun bahasa yang digunakan vulgar dan tidak sesuai untuk anak dibawah 18 tahun, tetapi sebenarnya buku ini mengandung banyak hikmah.

1. Tidak seharusnya masalah itu diselesaikan dengan kekerasan. Masalah tidak selesai, yang ada akan timbul masalah baru.

2. Sebagai orang tua, kita harus lebih peduli dengan anak. Bukan hanya memberi, tetapi juga peka dengan permasalahan anak.  Sehingga kasus Iteung tidak terjadi pada anak-anak kita.

3. Asal ada semangat tidak ada yang tidak mungkin. Seperti kisah kernet Ajo Kawir yang menang dalam perkelahian antar sopir. Padahal, secara tenaga dan pengalaman kernet Ajo Kawir kalah jauh.


Itu tadi sekilas tentang buku Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas karya Eka Kurniawan. Semoga tulisan ini bisa menambah referensi teman-teman untuk mencari buku bacaan yang ingin dibaca.









Posting Komentar untuk "Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibalas Tuntas Karya Eka Kurniawan"