Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Siapa yang Salah dalam Tragedi Surabaya Membara

Foto : jatim.sindonews.com

Siapa yang Salah dalam Tragedi Surabaya Membara -  Acara Surabaya Membara merupakan acara tahunan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. Namun, tahun ini acara Surabaya Membara yang berlangsung pada 9 November 2018 malam, diwarnai dengan tragedi yaitu meninggalnya 3 orang penonton dan belasan lainnya luka-luka sesaat acara baru berlangsung 15 menit.

Seperti yang kita ketahui di berbagai media, bahwa korban yang meninggal dunia adalah mereka yang menonton acara drama kolosal Surabaya Membara dari atas viaduk atau jalan kereta. Kenapa mereka sampai menonton dari atas viaduk? Tujuan penonton tentu saja supaya lebih jelas melihat jalannya drama kolosal. 
Suatu acara yang melibatkan masyarakat dalam jumlah banyak tentunya dibutuhkan koordinasi dengan berbagai pihak lainnya, supaya acara bisa berjalan dengan lancar. Surabaya Membara merupakan drama kolosal tentang perjuangan para pahlawan untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Acara ini di gelar di komplek Taman Makam Pahlawan dan jalan raya di depannya.

Acara drama Kolosal Surabaya Membara melibatkan sekitar 750 pemain dan juga peralatan drama lainnya seperti tank, mobil dan lain-lain. Melihat dari hal tersebut tentu dibutuhkan tempat yang luas untuk mengadakan acara dan tentu saja untuk para penonton yang menyaksikan acara.

Supaya bisa menyaksikan acara secara keseluruhan, tempat yang lebih tinggi menjadi pilihan para penonton. Dan terlihatlah Viaduk di yang tidak jauh dari lokasi acara. ternyata pilihan itu membawa bencana bagi para penonton.


Lalu siapa yang salah sehingga Surabaya Membara harus membawa korban :
1. Panitia pelaksana
Suatu acara yang melibatkan banyak orang dan tempat yang luas tentu saja membutuhkan koordinasi dengan banyak pihak terkait, seperti pemerintah daerah, dinas perhubungan, aparat keamanan serta pihak-pihak lainnya.

2. Dinas perhubungan dan perkeretaapian
Meskipun tidak ada koordinasi dari pihak panitia, ada baiknya armada yang melewati lokasi acara mempersiapkan segala sesuatunya, seperti lebih memperlambat laju kereta dan kendaraan umum saat akan melewati lokasi acara. Karena acara ini digelar setiap tahun tentu berbagai pihak sudah mengetahuinya.

3. Masyarakat atau Penonton
Meskipun sangat inigin menyasikkan jalannya sebuah acara, sebaiknya tetap memikirkan  fajtor keselamatan. Melihat acara dari ketinggian memang sangat memuaskan, tetapi itu juga sangat membahayakan nyawa.

Karena beberapa tahun kerja di luar negeri yaitu di Hong Kong membuat saya membandingkan penyelengaraan acara di luar negeri dan di Indonesia.

Di Hong Kong ketika akan mengadakan acara, apalagi yang melibatkan banyak orang harus mengajukan ijin terlebih dahulu beberapa bulan kepada pemerintah daerah. Tentang rangkaian acara beserta dengan sistem keamanannya.

Pada waktu akan berlangsung, jika melibatkan banyak orang, pihak terkait jika melewati jalan raya, maka akan mengalihkan jalur kendaraan ke jalan lain. Sehingga tidak menganggu jalannya acara dan sarana transportasi tetap berjalan seperti biasa.


Foto diatas saya ambil dari atas kereta berkecepatan tidak lebih dari 20 km/jam. Masinis akan membunyikan klakson saat mengetahui orang yang berada dipinggir rel kereta. Dan kereta akan dihentikan jika orang tersebut tidak mau minggir. Ya tentu saja disertai dengan kemarahan si masinis terhadap orang yang berada di pinggir jalan kereta.

Semoga ke depan panitia dalam suatu acara lebih mempersiapkan lagi dan berkoordinasi dengan pihak lainnya. Sehingga acara bisa berjalan dengan lancar.











Posting Komentar untuk "Siapa yang Salah dalam Tragedi Surabaya Membara"