Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Tradisi Grebeg Suro di Ponorogo

Foto : ragamseni.com

Tahun Baru Islam begitu bernilai bagi umat muslim. Sehingga setiap daerah memmiliki cara yang berbeda dalam menyambut pergantian tahun ini. Salah satunya masyarakat di daerah Ponorogo, Jawa Timur mengadakan acara Grebeg Suro untuk menyambut tahun Baru Islam.

Grebeg Suro merupakan kegiatan seni dan tradisi untuk menyambut tahun baru islam. Acara ini bermula dari kepercayan dari penduduk setempat terutama Warok(Pemain Reog) yang mengadakan tirakatan semalam suntuk dan berjalan  mengelilingi alun-alun setiap malam 1 Suro(Muharram). Saya pun dulu pernah mendengar tentang anggapan penduduk asli Ponorogo kalau belum mengelilingi alun-alun belum Suroan. Sehingga semenjak dahulu sehari menjelang pergantian tahun, hampir semua penduduk berjalan kaki menuju Alun-Alun.


Melihat kebiasaan tersebut akhirnya pada tahun 1987 Bupati yang menjabat waktu itu  Bapak Hadiwiryo berinisiatif untuk mengadakan sebuah  tradisi tahunan untuk menyambut Tahun Baru Islam Akhirnya lahirlah Grebeg Suro. Tujuan acara ini selain untuk memeriahkan pergantian tahun, juga sebagai salah satu upaya untuk melestarikan kesenian daerah.

Acara Grebeg Suro saat ini dimulai 10 hari menjelang pergantian tahun dengan menampilkan berbagai atraksi kesenian maupun pameran. Acara  berpusat di Alun-alun Ponorogo.

Rangkaian Acara Grebeg Suro adalah sebagai berikut :
1. Festiva Reog
Reog merupakan kesenian asli Ponorogo. Untuk itu salah satu acara dalam Grebeg Suro adalah festival Reog Nasional. Peserta lomba berasal dari seluruh wilayah Indonesia ada yang dari Kalimantan, Sumatera bahkan Irian Jaya.

2. Pasar Malam
Selama berlangsung acara Grebeg Suro di Alon-alon juga digelar pasar malam dengan berbagai pertunjukkan seperti aneka permaianan anak, aneka jajanan, perlengkapan rumah tangga dan baju.

3. Kirab Pusaka dan Budaya
Sehari menjelang tahun baru diadakan Kirab Pusaka dan Budaya dari Makam Bupati Ponorogo pertama di daerah Pasar Pon menuju Alon-alon.   Kirab ini diikuti seluruh jajaran pemerintahan Kabupaten Ponorogo, instansi pemerintah dan swasta, sekolah-sekolah dan masyarakat umum.

4. Pagelaran Wayang Kulit
Pagelaran wayang kulit diadakan di Alon-alon semalam suntuk untuk menyambut pergantian tahun.

5. Larung Sesaji
Acara penutupan Grebeg Suro adalah larung Sesaji yang diadakan di Telaga Ngebel pada tanggal 1 Suro pagi hari. Sebelum acara larung diadakan pertunjukan reog mengelilingi telaga. Setelah itu acara sesaji berupa kepala kerbau beserta tumpeng raksasa di larung ke tengah telaga kemudian ditenggelamkan.

Acara Grebeg Suro merupakan acara yang ditunggu oleh masyarakat Ponorogo dan sekitarnya. Karena banyaknya rangkaian acara yang digelar. Sehingga dari tahun ke tahun acara Grebeg Suro semakin dikembangkan oleh pemerintah daerah setempat. hal ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah Ponorogo.


Posting Komentar untuk "Mengenal Tradisi Grebeg Suro di Ponorogo"