Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bulan Baik dalam Adat Jawa

Foto : AndroidAppsAPK

Bulan Baik dalam Adat Jawa- Sebentar lagi Hari Raya  Idul Adha tiba. Hari raya ini jatuh di hari ke-sepuluh Bulan Dzulhijah  (Sasi Besar). Selain hari raya Idul Adha, juga akan banyak ditemui pesta pernikahan di lingkungan orang jawa. Karena Bulan Dzulhijah dipandang sebagai salah satu bulan baik dalam perhitungan adat jawa.

Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang memiliki adat istiadat dan kepercayaan sendiri-sendiri. Begitu pun dengan orang jawa yang mempunyai kepercayaan, jika pernikahan dilaksanakan pada bulan baik, pernikahannya akan langgeng dan dijauhkan dari kesialan.

Dalam menentukan hari pernikahan orang jawa menggunakan tanggal lahir (penanggalan jawa) kedua mempelai yang biasa disebut weton. Kemudian disesuaikan dengan bulan-bulan baiik menurut penanggalan jawa.

Selain untuk menyelenggarakan pernikahan, bulan-bulan baik juga biasanya juga digunakan untuk acara lainnya. Seperti peletakan batu untuk memulai membangun rumah, pindahan rumah, acara khitanan dan hajat  lainnya.

Pehitungan penanggalan jawa hampir sama dengan penaggalan Islam. Nama bulannya pun ada beberapa yang mirip. Kalender jawa ini dihitung berdasarkan perputaran bulan mengelingi matahari. Dari 12 bulan yang ada, menurut penaggalan jawa hanya ada lima bulan yang termasuk bulan baik untuk menyelenggarakan pernikahan dan lainnya.

Adapun bulan-bulan baik dalam adat jawa adalah sebagai berikut :

1. Sasi Besar atau Bulan Dzulhijah
Bulan ini merupakan salah satu bulan baik untuk mnyelenggarankan pernikahan ataupun hajat lain. Jika pernikahan dilakukan dalam bulan ini diyakini pasangan pengantin akan memperoleh kesenangan dan keselamatan. Dan kelak rumah tangga mereka juga akan dijauhkan dari pertengkaran dan bencana.

2. Sasi Jumadil Akhir
Bulan ini merupakakan bulan keenam dalam penaggalan jawa. Menurut kepercayaan orang jawa, pernikahan yang dilakukan pada bulan ini, pasangan pengantin kelak akan mudah mendapatkan kemuliaan hidup.

3. Sasi Rejeb
Sasi Rejeb (Bulan Rajab dalam kalender Islam). Menurut kepercayaan masyarakat Jawa pernikahan yang dilaksanakan pada bulan ini akan membuat rumah tangganya harmonis. Kedua pasangan mempunyai ikatan batin yang kuat, serta pasangan ini bisa langgeng meskipun segala masalah menghampiri rumah tangga mereka.

4. Sasi Ruwah
Bulan ini merupakan bulan sebelum bulan Ramadhan. Dalam kalender islam biasanya disebut Bulan Sya'ban. Menurut  kepercayaan orang jawa pernikahan yang dilangsungkan pada bulan ini akan akan mendatangkan keselamatan, kemudahan rejeki dan ketentraman dalm rumah tangga.

5. Sasi Bada atau Syawal
Setelah selesai bermaaf-maafan dalam hari Raya Idul Fitri, akan banyak ditemui acara pernikahan dalam masyarakat jawa. Menurut mereka, pernikahan yang dilangsungkan dalam bulan ini akan membuat pasangan pengantin memperoleh kemudahan rejeki.

Jadi jangan heran saat melewati perkampungan orang jawa akan banyak ditemui janur kuning melengkung maupun tenda yang dipasang. Bahkan ada juga penutupan jalan karena ada acara pernikahan.

Namun, saat ini seiring perkembangan jaman dan semakin maju pola pikir manusia, pernikahan tidak hanya dilaksanakan pada bulan-bulan baik saja. Banyak juga yang menyelenggarakan acara pernikahan di luar bulan baik yang tersebut di atas. Karena mereka sadar bahwa jodoh, rejeki dan maut itu sudah ketetapan Allah. Tanpa manusia berusaha untuk mendapatkan rejeki yang lebih baik, maka nasib mereka juga akan tetap sama saja. 

Posting Komentar untuk "Bulan Baik dalam Adat Jawa"