Teras
Prakata Sederhana
Setiap berjalan kita senantiasa menyisakan jejak di mana kita
pernah berpijak, namun karena keegoan terkadang kita engan untuk mengamati
jejak-jejak kita.
Setelah kita sampai di depan dan berhenti sejenak untuk
melenakan urat, terkadang timbul keinginan untuk mengamati kembali jejak yang
pernah dilalui, namun yang pasti jejak itu telah terhapus oleh waktu. Seperti jejak
kita saat melangkah di pasir pantai yang begitu cepat hilang karena air laut
menghapusnya secara perlahan. Atau mungkin jejak kita di atas salju yang juga
cepat menghilang, karena tetutup salju-salju lain yang terus turun.
Mungkin jejak itu tiada berbekas lagi namun kenangan saat
menjejakkan kaki di tempat itu mungkin akan tetap terkenang. Jika hanya memendam
dalam hati hanya kita sendiri yang tahu, menuliskan jejak kenangan di diari,
hanya kita yang tahu atau mungkin beberapa orang yang sempat membaca tulisan
kita. Tetapi menulis di rumah maya ini, semua orang bisa membaca dan mungkin
bisa mengambil hikmah cerita yang kita tulis.
Posting Komentar untuk "Teras"
Terima kasih sudah berkunjung. Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar. Insya Allah saya akan berkunjung balik. Bila berkenan bisa saling follow aku media sosial saya yang lain.