Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ketupat, Makanan Khas Lebaran yang Mempunyai Banyak Makna




Ketupat, makanan khas lebaran yang mempunyai banyak makna. Meskipun ada berbagai jenis    makanan tersedia saat lebaran. Namun, lebaran belum lengkap tanpa ketupat, seperti makan sayur kurang garam.

Lebaran atau idul fitri adalah momentum yang sangat spesial bagi umat Islam. Momen untuk bersilaturahmi dengan sanak saudara setelah satu bulan puasa. Saling bermaafan dan bersenda gurau sambil menikmati sajian khas lebaran.

Penyajian ketupat saat lebaran berbeda-beda antar satu daerah dengan derah lain. Ada yang menyajikan ketupat saat lebaran hari pertama ada juga yang yang baru menyajikan ketupat saat lebaran hari kelima atau ketujuh. Sehingga hari ketujuh lebaran dikenal dengan sebutan lebaran ketupat atau dalam bahasa Jawa "bada kopatan".

Saat lebaran, ketupat biasanya disajikan dengan menu opor ayam. Namun, ada juga yang menyajikan dengan sayuran rebus(pecel),  bumbu sate tentu saja komplit dengan sate ayam. Kalau ditempat saja biasanya disajikan dengan kuah bersantan(lodeh) dengan tambahan tahu dan tempe goreng, kecambah, kacang tanah goreng dan lainnya.

Lalu mengapa ketupat bisa menjadi makanan khas lebaran? Apa Makna yang terkandung di dalamnya? Yuk kita cari tahu sama-sama alasannya.


Sejarah Ketupat

Ketupat sudah ada sejak masa pra- Islam masuk Indonesia atau semasa Hindu-Budha. Ketupat tidak hanya di Indinesia, namun juga ada di berbagai daerah Asia Tenggara dengan nama berbeda-beda. Dahulu ketupat identik dengan kepercayaan animisme. Seperti mengantung ketupat pada tanduk kerbau sebagai bentuk rasa syukur karena hasil panen yang dihasilkan.

Bahkan hingga saat ini kepercayaan pada khasiat ketupat masih dilakukan sebagian orang. Seperti mengantung ketupat kosong di samping pintu rumah yang bertujuan untuk menolak bala.

Kemudian pada masa Raden Mas Syahid atau Sunan Kalijaga menyebarkan agama Islam di Jawa sekitar abad ke-15 beliau menyajikan ketupat sebagai sajian lebaran. Hal ini menarik bagi masyarakat, akhir meneruskan kebiasaan tersebut hingga saat ini. Selain itu beliau juga mengajarkan dua budaya kaKeti Bakda yaitu Bakda lebaran dan Bakda kupat.


Arti Ketupat

Ketupat adalah makanan berbahan beras yang dibungkus menggunakan daun kelapa muda(janur), bisa juga menggunakan daun palma yang lain.(Wikipedia)

Ketupat atau kupat berarti "Ngaku Lepat"(bahasa Jawa) artinya mengakui kesalahan. Setelah satu bulan puasa tiba saatnya lebaran untuk mengakui kesalahan yang telah diperbuat.

Selain itu Ketupat juga berarti "laku papat" artinya empat tindakan, yaitu:

  • Lebaran mempunyai makna telah usai yaitu puasa ramadhan. Berasal dari kata lebar yang berarti pintu ampunan telah terbuka lebar.
  • Luberan mempunyai makna meluber atau melimpah. Sebagai simbol  berbagi dengan orang yang tidak mampu. Selain itu zakat fitrah yang dibagikan menjelang lebaran selain kewajiban sebagai muslim, juga merupakan bentuk kepedulian dengan sesama.
  • Leburan bermakna habis atau melebur. Hal ini dimaksudkan saat lebaran dosa dan kesalahan kita telah habis atau melebur, karena setiap orang saling memaafkan satu sama lain.
  • Laburan berasal dari kata labur atau kapur. Kapur biasanya digunakan untuk mengecat atau menjernihkan air. Hal ini sebagai perlambang bahwa pada waktu lebaran, kita diharapkan tetap menjaga kesucian hati baik lahir dan batin antar sesama manusia.

Tradisi Sungkeman saat lebaran

Perwujudan sebagai tanda permintaan maaf adalah sungkeman.
Prosesi sungkeman yaitu bersimpuh dihadapan orang tua atau orang yang lebih tua serasa mohon ampun. 
Sungkeman mengajarkan pada kita untuk menghormati orang yang lebih tua, bersikap rendah hati, memohon keihklasan dan ampunan dari orang lain terutama orang tua.
Hingga saat ini tradisi sungkeman masih terus berlangsung dan hendaknya dilestarikan.

Bagi sebagian orang kebiasaan tertentu mengandung suatu filosofi atau makna. Seperti halnya ketupat. Makanan khas lebaran ini mempunyai banyak makna. 


Makna Ketupat
  • Ketupat yang berbentuk belah ketupat atau segi empat menggambarkan kesimbangan alam. Bagi orang jawa ketupat merupakan perwujudan  kiblat papat lima pancer. Artinya ketupat memiliki empat arah mata angin yaitu barat, timur, selatan dan utara. Namun, hanya satu pusat yaitu kiblat. Hal ini menunjukkan kemana pun manusia pergi, hanya ada satu tempat untuk kembali yaitu Allah. 
  • Selain itu bentuk segi empat ketupat juga melambangkan nafsu yang ada pada diri manusia. Yaitu rasa lapar, amarah, rasa ingin memiliki sesuatu yang indah dan rasa memaksakan diri. Dengan memakan ketupat saat lebaran diharapkan telah mampu mengendalikan nafsu tersebut selama puasa.
  • Beras yang merupakan isi dari ketupat melambangkan kemakmuran. Sedangkan warna beras yang putih melambangkan kebersihan dan kesucian hati.
  • Ketupat dibuat dari rangkaian anyaman menggambarkan jalan hidup manusia yang rumit dan berliku.
  • Kulit ketupat yang terbuat dari daun kelapa muda melambangkan kesalahan manusia.
  • Saat menyajikan ketupat, kulitnya ditinggal sementara isinya disajikan bersama lauknya. Hal ini mempunyai makna bahwa dengan lebaran kesalahan yang lalu telah hilang berganti dengan putihnya hati. 
  • Penyajian ketupat dengan kuah bersantan seperti opor, rendang atau gulai juga mempunyai makna tersendiri. Santan menurut orang  orang Jawa perlambang pangapunten atau mohon maaf. Jadi makan ketupat dengan kuah bersantan mencerminkan kebersihan hati dan kesucian hati setelah meminta maaf dari segala kesalahan.

Setelah mengetahui makna dari ketupat, tentu kita semakin menikmati makannya. Namun, jangan hanya menikmati kelezatan ketupat dan lauknya saja. Tetapi kita juga seharusnya bisa mewujudkan makna ketupat dalam kehidupan sehari-hari. Saling memaafkan dengan orang lain. Sehingga terjalin kerukunan antar umat manusia.




Posting Komentar untuk "Ketupat, Makanan Khas Lebaran yang Mempunyai Banyak Makna"