Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pulang(Bab 5)


Pesawat yang aku tumpangi mendarat dengan mulus di Bandara Supadio. Masih 8 jam  perjalanan lagi yang akan aku tempuh untuk sampai kampungku di lereng Gunung Lawu.

Begitu naik pesawat menuju Surabaya ku coba untuk memejamkan mata sejenak. Beberapa hari ini aku kurang bisa istirahat setelah mendengar kabar Bapak sakit. Aku merasa akulah penyebab Bapak menderita tekanan darah tinggi yang berujung ke struk itu.

Suara Pramugari untuk memasang sabuk pengaman karena pesawat akan segera mendarat membangunkanku dari tidur. Ah, ternyata lama juga aku tertidur tadi.

Aku melangkah keluar dari Bandara Juanda dengan mantap. Setelah negosiasi dengan sopir taxi bandara akhirnya harga disepakati dan aku segera naik ke taxi itu.

Bersamaan dengan azan Magrib taxi memasuki terminal terbesar di Surabaya ini. Suasana terminal cukup rame mungkin Karena akhir pekan. 

Segera kuarahkan langkah menuju parkiran bus jurusan Madiun. Tak  banyak penumpang yang mengantri untuk naik bis, berbeda sekali dengan kondisi 6 tahun lalu saat aku masih kuliah. Jumlah penumpang membludak sementara armada sedikit. 
"Kacang-kacang, minuman-minuman..."
Suara khas pedagang asongan menawarkan dagangannya. Dan, ini mungkin ciri khas terminal di Indonesia.

Waktu hampir pukul 12 malam saat aku sampai di Madiun. Akhirnya aku sampai juga di kota di mana Bapakku di rawat. 
"Mbak, langsung saja ke Rumah Sakit Soedono." Bunyi pesan yang dikirim adikku.
Ku percepat langkah keluar untuk mencari taxi atau pun ojek untuk mengantarku segera ke rumah sakit.


#tantangancerbung
#tamtanganodop
#onedayonepost
#odopbatch5

1 komentar untuk "Pulang(Bab 5)"